• Breaking News

    Saturday, October 3, 2015

    kualitas informasi, manajemen klasik dan tipe keputusan sistem pendukug keputusan alat kontrasepsi

    1. Karakteristik kualitas informasi pada Implementasi Metode Topsis Madm Pada Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Alat Kontrasepsi Berbasis Smartphone Android sebagai berikut :
    a. Relevan 
    Informasi yang disajikan pada sistem pendukung keputusan ini bersifat relevan karena sistem pendukung keputusan digunakan untuk 
    b. Akurat
    Data pada sistem ini bersifat akurat karena data yang ada di dapatkan dari instansi terkait, bidan dan studi pustaka. Sehingga informasi yang didapat akurat dan sesuai dengan  kebutuhan pengguna.
    c. Lengkap
    Kualitas informasi yang diberikan pada sistem pendukug keputusan alat kontrasepsi ini dapat dikatakan lengkap. Karena informasi yang disajikan mengenai alat kontrasepsi dijelaskan secara rinci pada menu informasi alat kontrasepsi. Menu informasi alat kontrasepsi merupakan menu yang berisikan informasi mengenai jenis alat kontrasepsi. Tampilan menu informasi alat kontrasepsi dapat dilihat pada Gambar 1.  
    "Gambar 1 Tampilan Menu InformasiAlat Kontrasepsi


    Pada menu informasi alat kontrasepsi tersedia delapan jenis alat kontrasepsi yang dapat dipilih oleh pengguna untuk dilihat informasinya. Tampilan dari sub-menu informasi alat kontrasepsi dapat dilihat Gambar 2.
    "Gambar 2 Tampilan Sub-menu Informasi Alat Kontrasepsi"

    d. Tepat Waktu
    Informasi yang disajikan dalam sistem pendukung keputusan ini belum dapat dikatakan up to date, karena data yang berupa alat kontrasepsi pada sistem tidak dapat diperbarui ketika muncul alat kontrasepsi yang baru karena sistem hanya digunaan oleh pengguna tanpa adanya admin. Sehingga pengguna hanya diberikan alternatif sesuai data awal dan tidak dapat memberikan alternatif dengan alat kontrasepsi yang baru. 
    e. Dapat Dipahami
    Pada sistem pendukung keputusan alat kontrasepsi, bahasa dan cara penyajiannya dapat dipahami pengguna karena telah dilakuannya uji kelayakan sistem dengan angket dan tabulasi data. Untuk Hasil uji kelayakan sistem aplikasi ini, memperoleh nilai keseluruhan sebesar 3,17 sehingga tergolong dalam kategori “Baik” dengan persentase sebesar 82,57%.
    f. Dapat dibandingkan
    Output yang di hasilkan pada sistem informasi sistem pendukung keputusan alat kontrasepsi ini berupa beberapa pilihan yang dapat dipilih oleh pengguna alat kontrasepsi berikut output yang di hasilkan dari sistem ini dan dapat dilihat pada gambar 3.

    ""Gambar 2 Tampilan Perbandingan Hasil Keluaran  Keputusan"

    Hasil tersebut dapat dibandingkan antara 1 sama lainnya melalaui nilai rekomendasi yang berbeda-beda yang telah di sesuaikan dengan inputan yang telah di masukan oleh pengguna sebelumnya.

    2. Sebelum kita menentukan hirarki manajemen klask pada sistem pendukung keputusan alat kontrasepi, kita harus mengetahui jenis-jenis hirarki manajemen klasik. Dalam hirarki manajemen klasik, terdpat 3 jenis manajemen yaitu manajemen strategis, manajemen taktis dan manajemen operasi. 
    a. Manajemen strategis
    Keputusan jangka panjang
    Informasi Ringkas
    Informasi internal dan eksternal
    b. Manajemen Taktis
    Keputusan Jangka Menengah
    Informasi Agak Terinci
    Membutuhkan informasi internal
    c. Manajemen Operasi
    Keputusan harian
    Informasi terinci dan spesifik
    Informasi internal

    Nah, kita sudah tahu kan jenis dan ciri hirarki manajemen klasik. Sekarang kita menentukan hirarki manajemen klasik jenis apa untuk sistem pendukung keputusan alat kontrasepsi. Setelah dipahami dan berdasarkan ciri-cirinya sistem pendukung keputusan alat kontrasepsi ini termasuk ke dalam manajemen operasi. Karena sistem pendukung keputusan alat kontrasepsi ini membahas dan mengangkat tema yang spesifik dan terinci pemilihan alat kontrasepsi dilakukan oleh individu yang memiliki keperluan tertentu dan untuk keperluan tersebut setiap individu memiliki informasi yang berbeda dan informasi tersebut merupakan informasi yang internal yang hanya di ketahui oleh sedikit orang atau bahkan individu itu sendiri. Pemilihan alat kontrasepsi ini dilakukan setidaknya 1 kali setiap minggu tergantung kapan individu tersebut ingin menggunakan alat kontrasepsi tersebut.

    3. Selanjutya kita membahas tentang tipe keputusan pada sistem pendukung keputusan alat kontrasepsi, sebelumnya kita harus mengetahui tipe-tipe keputusan yang terdapat dalam sistem pengambil keputusan. Terdapat 2 jenis tipe keputusan yaitu Keputusan terprogram (terstruktur) dan keputusan tak terprogam (tidak terstuktur).
    a. Keputusan Terprogam yaitu dibuat menurut kebiasaan, aturan, prosedur, tertulis maupun tidak.
    b. Keputusan Tak Terprogram, mengenai masalah khusus, khas dan tidak biasa.

    Berdasarkan kedua jenis tipe tersebut dan juga berdasarkan skripsi yang telah diriview yakni mengenai alat konrasepsi, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan alat kontrasepsi menggunakan tipe keputusan jenis tak terprogram karena sistem pendukung keputusan alat kontrasepsi ini merupakan pendukung keputusan yang membahas masalah khusus yang hanya dilakukan oleh sepasang suami-istri dengan perlaku pemilih keputusan per individu. Sistem pendukung keputusan alat kontrasepsi ini juga khas, khas di karenakan permasalahan pemilihan alat kontrasepsi berfokus pada 1 bagian saja dan berhubungan dengan alat kelamin. Sistem pendukung keputusan kontrasepsi ini juga termasuk tidak biasa karena hanya dilakukan oleh pelaku yang bersangkuan saja (suami-istri) yang mengetaui alat kontrasepsi yang cocok untuk di gunakan dan tidak semua orang memakai alat kontrasepsi tergantung dengan kondisi fisik orang tersebut.   


    No comments:

    Post a Comment

    Fashion

    Beauty

    Culture